Carragher Minta Salah Bertahan Demi Perpisahan di Anfield

AnakBola.org – Sepak bola bukan cuma soal menang-kalah, tapi juga soal cara menutup bab dengan elegan. Jamie Carragher merasa Mohamed Salah masih punya satu “akhir” yang pantas ditulis di Anfield. Di tengah riak dengan Arne Slot, Carragher menyarankan Salah menahan diri dan menuntaskan musim.
Anfield Masih Pantas Jadi Panggung Terakhirnya
Jamie Carragher menilai Salah sebaiknya menunda rencana hengkang—terutama jika tujuan akhirnya mengarah ke Liga Arab Saudi—dan bertahan sampai akhir musim agar mendapatkan perpisahan yang layak di Anfield.
Beberapa poin yang ditekankan Carragher:
- Warisan Salah di Liverpool dinilai terlalu besar untuk ditutup dengan suasana keruh.
- Yang paling penting bukan sekadar “pergi atau tidak”, melainkan bagaimana Salah tampil dari sekarang hingga akhir musim.
- Carragher mengingatkan, momen terakhir di Anfield idealnya jadi perayaan, bukan polemik.
Dari Ketegangan ke Tepuk Tangan: Dinamika yang Berubah Cepat
Pernyataan Carragher muncul ketika hubungan Salah dan pelatih Liverpool, Arne Slot, sedang jadi sorotan. Pekan sebelumnya, Carragher bahkan sempat melontarkan kritik keras usai Salah mengaku merasa “dikorbankan” oleh sang manajer.
Meski begitu, Carragher juga mengakui ia tidak yakin Salah akan tetap berseragam Liverpool musim depan. Dalam pandangannya, situasi ini membuat pertanyaan bergeser: apakah publik masih akan melihat versi terbaik Salah di sisa musim, atau justru energi tim tersedot konflik.
Salah sempat absen saat Liverpool menang di markas Inter Milan di Liga Champions, disebut berkaitan dengan luapan emosi. Namun ia kembali tampil saat Liverpool mengalahkan Brighton, dan setelah laga memberi tepuk tangan kepada pendukung di Anfield—gestur yang langsung dibaca banyak pihak sebagai sinyal meredakan tensi.
“Tutup yang Indah” Lebih Penting daripada Menang Argumen
Carragher mendorong Salah untuk menepi sejenak dari drama, termasuk setelah membela Timnas Mesir di Piala Afrika 2025, lalu kembali fokus. Baginya, menjaga aura ruang ganti dan performa di lapangan jauh lebih bernilai daripada mempertahankan ego dalam perselisihan singkat.
Ia juga menegaskan, kontribusi Salah selama ini layak dibalas dengan penghormatan khusus—mulai dari guard of honour, mosaik di Kop, sampai momen perpisahan bersama keluarga di laga terakhir.
Liverpool Masih Punya Banyak Target, Salah Bisa Jadi Pembeda
Carragher menyoroti bahwa paruh kedua musim masih menyimpan peluang besar bagi Liverpool untuk melangkah jauh di berbagai kompetisi—bahkan hingga final Piala FA dan final Liga Champions (disebut berlangsung di Budapest). Karena itu, ia mengajak Salah mempertimbangkan ulang keputusan pergi “sekarang”, ketika potensi pencapaian tim sedang terbuka lebar.
Menahan Diri Empat Bulan, Demi Akhir yang Tak Terlupakan
Pesan Carragher terdengar sederhana: kesampingkan perbedaan dengan manajer untuk beberapa bulan, lalu akhiri cerita dengan cara yang pantas. Jika memang perpisahan tak terhindarkan, Carragher ingin itu terjadi dalam suasana penuh hormat—bukan sebagai akhir yang meninggalkan ganjalan.
